PASCA-UNJUK rasa anarkis di Sungaipenuh, polisi meningkatkan kewaspadaan di Kabupaten Kerinci. Kemarin (23/12) ratusan personel didrop dari berbagai polres dan Polda Jambi untuk bersiaga di daerah paling ujung di Provinsi Jambi tersebut
Tambahan personel tersebut terdiri atas Brimob, Samapta, dan Intelijen. Pasukan itu tiba di Kerinci sekitar pukul 13.00. Dengan tambahan personel tersebut, setidaknya kini sekitar 700-an polisi bersiaga di kabupaten yang terkenal keindahan alamnya itu. Jumlah tersebut belum termasuk aparat TNI dan Satpol PP.
Kapolres Kerinci AKBP Sunarwan Sumirat didampingi Kabag Ops Kompol Cecep mengatakan, penambahan personel dilakukan untuk membantu memulihkan keamanan di Kerinci.
Kerinci mencekam ketika ribuan massa menduduki gedung pertemuan Umah Uhang Empat Jenis—lazim disebut Gedung Empat Jenis—di Sungaipenuh, Senin (22/12). Mereka mendesak DPRD yang sedang bersidang di gedung itu melengserkan Fauzi Si’in dari kursi bupati Kerinci.
Aksi itu diduga kuat berkaitan dengan hasil Pilkada karena sebagian besar massa dikerahkan dari Semurup Kecamatan Airhangat dan Pondoktinggi Kecamatan Sungaipenuh.
Semurup merupakan daerah asal Ami Taher, sedangkan Pondoktinggi adalah kampung Diyanda Putra.
Ami-Diyanda merupakan pasangan cabup yang kalah pada coblosan putaran kedua Pilkada Kerinci yang digelar 11 Desember 2008. Fauzi Si’in menjadi sasaran karena dituding mendukung Murasman-M Rahman, pasangan pemenang pilkada.
Dalam aksi berujung rusuh itu, sejumlah pejabat disandera, termasuk Sekda Kerinci Maaruf Kari dan Ketua DPRD Nasrul Madin. Gedung Empat Jenis dan tiga mobil dinas dirusak massa. Ami Taher sendiri membantah perbuatan anarkis itu dilakukan pendukungnya.
Polda Jambi memastikan tidak main-main menangani kasus ini. “Pasti akan ada sanksi tegas bagi pelaku perusakan,” ujar Wakapolda Jambi Kombes Bambang Suparsono seusai Gelar Pasukan Operasi Lilin 2008 di Kota Jambi kemarin (23/12).
Bambang mengatakan, polisi telah mengetahui identitas pelaku perusakan gedung dan tiga unit mobil dalam peristiwa itu. Apalagi, katanya, polisi memiliki rekaman kejadian.
Bambang membenarkan adanya penurunan bantuan personel sekitar 400 orang ke Kerinci. Selain itu, sejumlah petinggi Polda Jambi juga sudah berada di Kerinci untuk menenangkan warga, di antaranya Dir Reskrim Kombes Pol Nanang Hadiyanto, Dir Samapta Kombes Pol Endang Suryadharma, Kasat Brimob AKBP Bobby Adoe, dan Kabid Propam AKBP Almansyah.
Selain penambahan personel, peningkatan pengamanan di Kerinci kemarin tampak mencolok. Dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka berpatroli ke beberapa wilayah, mulai Kayu Aro, Gunung Tujuh, Siulak, Gunung Kerinci, Semurup, Air Hangat Timur sampai ke Sitinjau Laut.
Kapolres mengatakan, situasi di Kerinci kini relatif mulai normal. Hanya saja, dari pantauan Jambi Independent, sejumlah toko di Sungaipenuh masih tutup. Beberapa warga terlihat berjaga-jaga di perbatasan kota. Mereka melarang warga Semurup masuk kota.(*)
Artikel Terkait :
Tambahan personel tersebut terdiri atas Brimob, Samapta, dan Intelijen. Pasukan itu tiba di Kerinci sekitar pukul 13.00. Dengan tambahan personel tersebut, setidaknya kini sekitar 700-an polisi bersiaga di kabupaten yang terkenal keindahan alamnya itu. Jumlah tersebut belum termasuk aparat TNI dan Satpol PP.
Kapolres Kerinci AKBP Sunarwan Sumirat didampingi Kabag Ops Kompol Cecep mengatakan, penambahan personel dilakukan untuk membantu memulihkan keamanan di Kerinci.
Kerinci mencekam ketika ribuan massa menduduki gedung pertemuan Umah Uhang Empat Jenis—lazim disebut Gedung Empat Jenis—di Sungaipenuh, Senin (22/12). Mereka mendesak DPRD yang sedang bersidang di gedung itu melengserkan Fauzi Si’in dari kursi bupati Kerinci.
Aksi itu diduga kuat berkaitan dengan hasil Pilkada karena sebagian besar massa dikerahkan dari Semurup Kecamatan Airhangat dan Pondoktinggi Kecamatan Sungaipenuh.
Semurup merupakan daerah asal Ami Taher, sedangkan Pondoktinggi adalah kampung Diyanda Putra.
Ami-Diyanda merupakan pasangan cabup yang kalah pada coblosan putaran kedua Pilkada Kerinci yang digelar 11 Desember 2008. Fauzi Si’in menjadi sasaran karena dituding mendukung Murasman-M Rahman, pasangan pemenang pilkada.
Dalam aksi berujung rusuh itu, sejumlah pejabat disandera, termasuk Sekda Kerinci Maaruf Kari dan Ketua DPRD Nasrul Madin. Gedung Empat Jenis dan tiga mobil dinas dirusak massa. Ami Taher sendiri membantah perbuatan anarkis itu dilakukan pendukungnya.
Polda Jambi memastikan tidak main-main menangani kasus ini. “Pasti akan ada sanksi tegas bagi pelaku perusakan,” ujar Wakapolda Jambi Kombes Bambang Suparsono seusai Gelar Pasukan Operasi Lilin 2008 di Kota Jambi kemarin (23/12).
Bambang mengatakan, polisi telah mengetahui identitas pelaku perusakan gedung dan tiga unit mobil dalam peristiwa itu. Apalagi, katanya, polisi memiliki rekaman kejadian.
Bambang membenarkan adanya penurunan bantuan personel sekitar 400 orang ke Kerinci. Selain itu, sejumlah petinggi Polda Jambi juga sudah berada di Kerinci untuk menenangkan warga, di antaranya Dir Reskrim Kombes Pol Nanang Hadiyanto, Dir Samapta Kombes Pol Endang Suryadharma, Kasat Brimob AKBP Bobby Adoe, dan Kabid Propam AKBP Almansyah.
Selain penambahan personel, peningkatan pengamanan di Kerinci kemarin tampak mencolok. Dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka berpatroli ke beberapa wilayah, mulai Kayu Aro, Gunung Tujuh, Siulak, Gunung Kerinci, Semurup, Air Hangat Timur sampai ke Sitinjau Laut.
Kapolres mengatakan, situasi di Kerinci kini relatif mulai normal. Hanya saja, dari pantauan Jambi Independent, sejumlah toko di Sungaipenuh masih tutup. Beberapa warga terlihat berjaga-jaga di perbatasan kota. Mereka melarang warga Semurup masuk kota.(*)
0 komentar:
Post a Comment
Sampaikan Kritik dan Saran Anda Tentang Blog ini !!!!??